Header Ads



Tugu Raja Siantar akan Dibangun Setinggi 25 Meter, Ini Persiapannya

LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Persiapan pembangunan tugu Raja Sangnaualuh nampaknya telah dimulai, hal ini terlihat beberapa orang pekerja telah mengukur dasar yang akan dijadikan pembangunan tugu.

Menurut keterangan dari pekerja saat ditemuai lintaspublik.com di lapangan Merdeka Pematangsiantar, Kamis (7/6/2018) mengatakan, Tugu akan dibangun setinggi 25 Meter dengan dasar bangunan 15 meter,

"Ini kami lagi mengukur kedalaman tanah, apakah tanah layak untuk bangunan atau tidak, Tinggi Tugu sekitar 25 meter dengan dasar 15 meter,"kata salah seorang pekerja yang sibuk mengukur kedalaman tanah yang namanya tidak mau dipublikasikan.

Ilustrasi cancangan Tugu Raja Siantar dan pekerja sedang mengukur kedalam dasar Tugu.
Terlihat para pekerja mengukur kedalaman tugu Raja Siantar ini dipojok lapangan Merdeka atau Taman bunga, persis didepan bank BRI.

"Nanti tugunya menghadap pertigaan ini, depan BRI dan pintu masuk lapangan H. Adam Malik,"ungkapnya.

Irjen. Wagner Damanik baru-baru ini kepada kru media ini mengatakan, agar masyarakat Siantar mendukung sepenuhnya pembangunan Tugu Siantar yang telah lama dirindukan.

"Mari kita dukung sepenuhnya pembangunan tugu Raja Siantar ini, ini sudah lama direncanakan, nampaknya baru inilah kita lihat final,"ujar Wagner Damanik kerabat atau keluarga Raja Siantar.

Wagner juga menjelaskan, ternyata bukan Tugu Saja Siantar yang akan dibangun Walikota Hefriansyah, bagian-bagian sejarah perjalan panjang p[erjuangan Raja Sangnaualuh juga akan dibangun.

"Walikota Hefriansyah sudah cerita sama saya, selain Tugu Raja Sangnaualuh, bagian perjalan sejarah Raja Siantar juga akan dibangun yaitu didaerah Pematang, jadi tentunya ini akan menjadi ikon wisata baru di Siantar, dan anggarannya juga walikota akan siapkan,"jelasnya.

Dari kiri :  Ir. Paul Parulian  Purba, SE, Thamrin Damanik, K. Sumbayak, Tagor Leo Sitohang, SH,
St.Irjen Pol MW Damanik, dan Ipda J Purba, SH, MH.
Perjalanan Raja Siantar atau kota Siantar

Perjalanan sejarah Raja Siantar atau kota Siantar yang berhasil dihimpun lintaspublik.com bahwa, Nama SIANTAR atau kota Siantar berasal dari kata antar (di antara) atau pelantar (serambi istana) yang pertama menunjuk lokasi pematang (ibu negeri Siantar) diapit dua aliran sungai Bah Bolon dan palantar yang menunjuk pada pengukuhan jabatan raja Siantar oleh Sultan Aceh pada abad XV.

Raja Siantar bermarga Damanik keturunan raja Nagur kerajaan tertua di Sumatera Timur yang memerintah daerah mukai daei tepi pantai Laut Tawar (Danau Toba) hingga Laut Asin (Selat Malaka). Raja Siantar pertama melahirkan tuan Sipolha dan kedua dengan Panakboru Silampuyang br Saragih yang menurunkan raja-raja Siantar seterusnya sampai Raja Siantar XIV tuan Sangnaualuh Damanik. Kerajaan Siantar terdiri dari tiga Partuanon Banggal : Bandar, Siantar, dan Sidamanik.

Raja Sangnaualuh Damanik XIV lahir1871 di Istana Raja Siantar di Pamatang Kelurahan Simalungun sekarang ini. Ayahnya Raja Mapir Damanik bergelar Raja I Parsiroan raja Siantar XIII, ibunya Panakboru Gajing br Saragih yang menjadi Puang Bolon Kerajaan Siantar.

Sangnaualuh XIV dinobatkan menjadi raja pada 1888 setelah ayahnya wafat dan berumur 17 tahun. Ia disebut Sangnaualuh karena delapan sifatnya yang dicintai rakyatnya. Delapan sifatnya pengasih, pelayan, jujur, berani, bertanggungjawab, teguh pendirian, saling menghormati dan membangun.

Sangnaualuh wafat pada 9 Februari 1913 akibat penyakit pembekakan di leher pada usia 44 tahun. Dimakamkan di Bengkalis. Dan keluarga akhirnya menjemput untuk dibawa ke Siantar. Meninggalkan istri Puangbona Dorainim br Purba dari Tomuan, Sorialim br Purba, Sarmailim br Purba, Rumainim br Saragih/Puang bolon dari Silampuyang).

Raja Sangnaualuh adalah sosok raja yang menghargai kemajemukan tanpa kehilangan identitas daerah aslinya Simalungun, tanah asal marga Damanik, asal leluhurnya terdahulu dalam semangat Habonaran do Bona dan Sapangambei Manoktok Hitei.

Penulis  : tagor
Editor    : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.