Diduga Kampanye di Siantar, Panwaslih Hentikan Kegiatan Pujakesuma Dihadiri Djarot Syaiful Hidayat
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Panwaslih Kota Pematangsiantar menghentikan kegiatan Pujakesuma yang dihadiri Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Syaiful Hidayat pada Selasa malam (20/3/2018)
Pasalnya, kegiatan yang diselenggarakan di Siantar Hotel itu diduga kampanye terselubung , didapati bukti adanya yel-yel, ajakan nomor 2, penyebaran visi misi dalam bentuk brosur, adanya pasangan calon
Hal ini dikuatkan tidak adanya jadwal kampanye untuk Cagub dan Cawagub, Djarot Syaiful Hidayat dan Sihar Sitorus pada hari ini (Selasa, 20/3/2018) di Kota Pematangsiantar.
BACA JUGA Bertahun-tahun Mengabdi dan Tanpa Gaji, Tenaga Magang Djasamen Saragih Terkesan "Diabaikan"
"Dalam orasi ada di awal. Ajakan dukungan yel-yel kan itu dia. Kegiatannya spontan. Kami gak dapat pemberitahuan. Dia tidak konfirmasi, yang pasti tidak ada jadwal. Arahan Kapolres melalui Kasat supaya dilakukan persuasif. Kita panggil ketua panitia acara. Menurut saya sudah memenuhi tiga unsur kampanye,"ujar Muslimin Akbar saat ditemui di Cafe Vonna pada Selasa malam (20/3/2018).
Ditambahkan koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran, Elfin Pasaribu,SH mengatakan bahwa tindakan mereka karena kegiatan tidak ada izin dan pemberitahuan yang melanggar peraturan. Selain itu, ditemukan indikasi tiga unsur kampanye, yaitu adanya Alat Peraga Kampanye (APK), ajakan memilih, dan browsur dan striker Djarot-Sihar bernomor dua.
BACA JUGA Di Siantar, Djarot Tegur Sapa di Warung Kopi
"Dalam PKPU nomor 4 tahun 2017 dimana setiap pertemuan harus ada pemberitahuan kepada Polres, KPU dan Panwas. Tadi kita tanya ke KPU ternyata tidak ada pemberitahuan. Kemudian kita lihat dalam acara ada kegiatan kampanye ada spanduk nomor paslon, ada brosur yang mengajak masyarakat memilih paslon, itu udah ada unsur kampanyenya. Dan kita sampaikan secara persuasif upaya pencegahan. Makanya kita tadi kalau pertemuan hanya tatap muka dengan ormas itu tidak apa-apa, namun tadi paslonnya hadir dan disitu ada APK beserta nomornya. Akan kita proses, karena ini indikasi dugaan, nanti kita panggil untuk klarifikasi," tambah Elfin Pasaribu, Selasa malam (20/3/2018).
"Kita persuasif menyampaikannya, mereka tadi (Jumiran Abdi) yang marah-marah. Kita tidak. Kita tetap tersenyum. Kita persuasif dan komunikasi dengan ketua panitia. Karena ada APK makanya kita sarankan mencabut APK. Yang marah dia (Jumiran Abdi). Kita kumpulkan dulu bukti-buktinya," ujar Elfin.
BACA JUGA Adik Walikota Siantar Terancam Dipecat Bila Terbukti Menyalahgunakan Narkotika
Sementara ketua tim pemenangan paslon Djarot-Sihar Sitorus, Jumiran Abdi membantah adanya unsur pelanggaran berkampanye yang dilakukan pihaknya.
"Yang saya ketahui yang namanya kampanye itu memenuhi tiga unsur. Harus terpenuhi itu semua, menyampaikan visi dan misi, mengajak orang memilih dan disampaikan calon atau juru kampanyenya. Tiga-tiga ini tidak ada," katanya.
Ketika ditanyakan adanya ditemukan alat peraga kampanye berupa brosur, stiker dan baliho Djarot-Sihat lengkap dengan nomor urut Paslon, Jumiran berdalih kegiatan dilakukan di lokasi gedung yang bersifat internal.
BACA JUGA Adik Walikota Siantar Terancam Dipecat Bila Terbukti Menyalahgunakan Narkotika
" Kalau itu kan disampaikan di rumah kita. Betul ada ajakan. Tapi apa yang di luar sana tidak berupa ajakan. Saya masih mikir dulu, paling tidak saya laporkan ke Bawaslu Provinsi. Izinnya ada pertemuan, mana boleh kampanye karena ini memang bukan kampanye. Besok baru izin kampanye, ini hanya izin pertemuan biasa," tukasnya.
Amatan kru media ini, ratusan anggota Pujakesuma yang hadir diberikan browsur terlihat profil Djarot-Sihat bernomor urut 2, stiker Djarot-Sihar nomor 2. Di lokasi peserta acara juga berfoto bersama Djarot dengan menampilkan dua jemari (simbol peace) yang diduga tanda nomor urut dua yang meruoakan nomor Djarot-Sihar yang diberikan oleh KPU.
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
Usai diperiksa JR Saragih memberikan pernyataan di depan massa pendukung
Penulis : franki
Editor : tagor
Pasalnya, kegiatan yang diselenggarakan di Siantar Hotel itu diduga kampanye terselubung , didapati bukti adanya yel-yel, ajakan nomor 2, penyebaran visi misi dalam bentuk brosur, adanya pasangan calon
Hal ini dikuatkan tidak adanya jadwal kampanye untuk Cagub dan Cawagub, Djarot Syaiful Hidayat dan Sihar Sitorus pada hari ini (Selasa, 20/3/2018) di Kota Pematangsiantar.
BACA JUGA Bertahun-tahun Mengabdi dan Tanpa Gaji, Tenaga Magang Djasamen Saragih Terkesan "Diabaikan"
![]() |
Diduga kampanye terselubung adanya penyebaran visi misi dalam bentuk brosur |
"Dalam orasi ada di awal. Ajakan dukungan yel-yel kan itu dia. Kegiatannya spontan. Kami gak dapat pemberitahuan. Dia tidak konfirmasi, yang pasti tidak ada jadwal. Arahan Kapolres melalui Kasat supaya dilakukan persuasif. Kita panggil ketua panitia acara. Menurut saya sudah memenuhi tiga unsur kampanye,"ujar Muslimin Akbar saat ditemui di Cafe Vonna pada Selasa malam (20/3/2018).
Ditambahkan koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran, Elfin Pasaribu,SH mengatakan bahwa tindakan mereka karena kegiatan tidak ada izin dan pemberitahuan yang melanggar peraturan. Selain itu, ditemukan indikasi tiga unsur kampanye, yaitu adanya Alat Peraga Kampanye (APK), ajakan memilih, dan browsur dan striker Djarot-Sihar bernomor dua.
BACA JUGA Di Siantar, Djarot Tegur Sapa di Warung Kopi
![]() |
spanduk yang diturunkan Panwaslih Siantar |
"Dalam PKPU nomor 4 tahun 2017 dimana setiap pertemuan harus ada pemberitahuan kepada Polres, KPU dan Panwas. Tadi kita tanya ke KPU ternyata tidak ada pemberitahuan. Kemudian kita lihat dalam acara ada kegiatan kampanye ada spanduk nomor paslon, ada brosur yang mengajak masyarakat memilih paslon, itu udah ada unsur kampanyenya. Dan kita sampaikan secara persuasif upaya pencegahan. Makanya kita tadi kalau pertemuan hanya tatap muka dengan ormas itu tidak apa-apa, namun tadi paslonnya hadir dan disitu ada APK beserta nomornya. Akan kita proses, karena ini indikasi dugaan, nanti kita panggil untuk klarifikasi," tambah Elfin Pasaribu, Selasa malam (20/3/2018).
"Kita persuasif menyampaikannya, mereka tadi (Jumiran Abdi) yang marah-marah. Kita tidak. Kita tetap tersenyum. Kita persuasif dan komunikasi dengan ketua panitia. Karena ada APK makanya kita sarankan mencabut APK. Yang marah dia (Jumiran Abdi). Kita kumpulkan dulu bukti-buktinya," ujar Elfin.
BACA JUGA Adik Walikota Siantar Terancam Dipecat Bila Terbukti Menyalahgunakan Narkotika
![]() |
Djarot bertemu warga Siantar |
Sementara ketua tim pemenangan paslon Djarot-Sihar Sitorus, Jumiran Abdi membantah adanya unsur pelanggaran berkampanye yang dilakukan pihaknya.
"Yang saya ketahui yang namanya kampanye itu memenuhi tiga unsur. Harus terpenuhi itu semua, menyampaikan visi dan misi, mengajak orang memilih dan disampaikan calon atau juru kampanyenya. Tiga-tiga ini tidak ada," katanya.
Ketika ditanyakan adanya ditemukan alat peraga kampanye berupa brosur, stiker dan baliho Djarot-Sihat lengkap dengan nomor urut Paslon, Jumiran berdalih kegiatan dilakukan di lokasi gedung yang bersifat internal.
BACA JUGA Adik Walikota Siantar Terancam Dipecat Bila Terbukti Menyalahgunakan Narkotika
![]() |
Anggota Panwaslih Siantar, Elfan Pasaribu (kiri), Muslimin Akbar (kanan) |
" Kalau itu kan disampaikan di rumah kita. Betul ada ajakan. Tapi apa yang di luar sana tidak berupa ajakan. Saya masih mikir dulu, paling tidak saya laporkan ke Bawaslu Provinsi. Izinnya ada pertemuan, mana boleh kampanye karena ini memang bukan kampanye. Besok baru izin kampanye, ini hanya izin pertemuan biasa," tukasnya.
Dikirim oleh Lintas Publik pada 20 Maret 2018
Amatan kru media ini, ratusan anggota Pujakesuma yang hadir diberikan browsur terlihat profil Djarot-Sihat bernomor urut 2, stiker Djarot-Sihar nomor 2. Di lokasi peserta acara juga berfoto bersama Djarot dengan menampilkan dua jemari (simbol peace) yang diduga tanda nomor urut dua yang meruoakan nomor Djarot-Sihar yang diberikan oleh KPU.
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
Usai diperiksa JR Saragih memberikan pernyataan di depan massa pendukung
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar