Header Ads



Cerita Batalkan Pernikahan Viral, Ini Penjelasan Siregar ke Raja-raja Adat

LINTAS PUBLIK, Cerita pembatalan pernikahan Tika Romauli Siregar dengan Marga Simangunsong ternyata bukan begitu saja diputuskan. pembatalan pernikahan itu ternyata sudah mendapat tangapan atau respon dari natua-tua huta dan raja- raja adat.

Penjelasan ini disampaikan Bernat Siregae,  Penundaan pernikahan yang seharusnya dilansungkan pada Sabtu, (6/10/2017) dibatalkan karena tidak ada klarifikasi mengenai chat WA antara Tika dan mertuanya.

Sementara Tika dan orang tuanya, keluarga dan "raja-raja" Huta (kampung) tetap menunggu klarifikasi itu, tapi sampai tanggal 5 Oktober 2017, klarifikasi tak kunjung datang dari keluarga laki-laki.

"Saya satu marga dan satu kampung sama keluarga Tika di Pearung Lintong Nihuta Hubang Hasudutan, jadi sebelum pernikahan dibatalkan Tika sudah minta pendapat orangtua dan pengurus marga Siregar, semua cara sudah ditempuh keluarga, termasuk makatai (bicara) sama natua-tua ni huta ( tokoh kampung )," kata Bernat Siregar ketika dihubungi melalui Messengernya , Minggu (8/10/2017) malam.


BACA JUGA  Viral, Emas Setipis Daun Serai, Mertua Ternyata Alumni SMA Negeri 1 Pematangsiantar, Ini Postingan Lengkapnya

Postingan Bernat Siregar (facebook)
Bernat juga menjelaskan diakun facebooknya, bahwa Keluarga Siregar telah menunggu klarifikasi tanggal 28 - 30 September 2017 dari Pihak Sonakmalela (keluarga besar Cowok), tapi tidak dapat menjawab serta bersedia untuk mencari solusi masalah ke Keluarga Siregar di Minas.

"Semua jalan telah ditempuh, termasuk klarifikasi ke keluarga Simagunsong, makanya saya posting penjelasannya, kenapa masalah ini sampai jadi perhatian banyak warganet,"jelas Bernat bahwa dia langsung minta penjelasan Revina Siregar adik Kandung Tika.

Inilah penjelasan lengkap Bernat Siregar sebelum Tika Romauli Siregar membatalkan pernikahannya :

"Antara Tika Romauli Siregar dengan Namboru "Si Sangge-Sangge" & Calon Suami
*
I. Kenapa sampe ke Medsos ?

Postingan Tika di akun Facebooknya (5/10/2017) tentang akhir dari kisah cintanya dengan (mantan) calon suami adalah pemberitahuan kepada teman-teman dekatnya bahwa Pernikahannya GAGAL.
Banyak teman-temannya yang menanyakan tentang Pemberkatan Nikah dan Undangan Hajatan / Pesta Adat Batak Hari-H yang berbahagia itu yang akan dilangsungkan pada 6/10/2017. Daripada sibuk menjelaskan ke teman-temannya satu per satu, kenapa batal, dsb, akhirnya Rika mengumumkannya di akun Facebooknya. Selain itu, dia juga ingin berbagi beban kepada teman-temannya, supaya hal yang dialaminya tidak dialami oleh teman-temannya.

II. Kenapa sampai Viral ?

Yang bikin Curhatan Rika ini Viral adalah warganet yang iba pada masalah yang sedang dialami oleh Rika. Banyak teman-temannya men-Screenshot status tersebut dan memberi reaksi yang berbeda-beda. Ada yang memuji bahwa Tika telah melakukan keputusan yang tepat, ada juga yang mencela. Siapa saja bisa berpendapat. Tapi, Tika tidak pernah menduga bahwa persoalan ini akan menjadi Viral.

III. Apakah Tika malu atas masalah ini ?

TIDAK.

Tika justru bersyukur atas pembatalan pernikahan yang kemungkinan besar sulit untuk dijalaninya kelak. Sama sekali tidak ada penyesalan. Yang disesalkan adalah kenapa hubungan ini terjadi.
IV. Kenapa Tidak Melibatkan Orangtua ? Kenapa di Medsos ?

Kalau pertanyaan ini diajukan oleh orang Batak, mungkin inilah pertanyaan yang paling bodoh yang pernah saya dengar.

Dalam tradisi dan adat Batak, pernikahan Anak adalah urusan orangtua. RAJA ke RAJA. Tetua ke Tetua.
Ito(mba)ku, anak ke-5 dari 9 bersaudara dari Bapauda Kanan Siregar, adalah BORU NI RAJA (ber-ADAT). Sebagai jemaat HKBP, adat Batak menyatu dengan semua tradisi Gerejawi.

Apakah Tika bertindak sendiri dan memutuskan hubungan secara ogah-ogahan? TIDAK.

=====
Tika hanya mendengar nasihat orangtuanya dan raja-raja adat Siregar, Parsahutaon, dan keluarga yang mengasihinya.

V. Tapi ada bantahan, dari sekelompok orang yg mencela Tika, katanya Chat itu dari Calon Edanya (kakak si Cowok) -- bukan dari Namboru si Camer -- karena waktu itu katanya si Calon Mertua sedang sakit.
BOHONG BESAR.
=====
Apakah kata-kata sedalam "Perhiasan Setipis Sangge-Sangge" menjadi bahasa yang akrab dan dimengerti oleh anak sebelia kakaknya yang lahir di rantau orang? Seandainya itu benar, masih ada pertanyaan berikutny, di bawah ini.

Apakah pantas Sex hingga CIUMAN diberitahu oleh seorang Cowok ke adik Ceweknya ?
Mungkin ke Ibunya (Camer) bisa.

Semua tahu bahwa pemicaraan sex antara laki-laki dan adik perempuannya sangat TABU.
Kok bisa HP mama bisa dipegang oleh Anaknya selama 2-3 hari?

Kalau alasan sakit ngga masuk akal. Stop Ngarang cerita. Kabar sakit adalah saat ini, Chat 24 - 26 / 09/2017.

Hal berikutnya adalah kebijakan Sosmed. Setiap Chat dan konten yg berasal dr suatu akun, maka yang bertanggung jawab adalah Pemiliknya.
======
*
Saya jelaskan duduk permasalahannya.
Ada yang sok pintar menyalahkan Tika kenapa BATAL dan kenapa ke Medsos. Tentang kenapa ke Medsos, saya udah jelaskan di atas. Kalau yang salahin Tika itu orang Batak dan membela Pihak Cowok, saya mengajukan 2 pertanyaan :
=====
Apakah keluarga Siregar sebodoh itu ngga bisa menasihatin anaknya karena Chat itu bukan dari Calon Mertua ? Tapi dari saudara perempuan cowok ?

Sebagai orang berpendidikan, 9 bersaudara anak dari Bapauda Kanan Siregar, Sarjana semua, Raja-Raja Adat telah dilibatkan & saudara dekat, MUNGKINKAH pembatalan itu membabi-buta secara sepihak tanpa KLARIFIKASI ?
=====
Martuppol: Sabtu, 23/9/2017.

Chat : 24 - 26 / 09 / 2017

Rika mengadu ke Ortu dan Konsultasi ke keluarga besar: 25-27 / 09/2017.
Tua-tua Adat Siregar kumpul 28/09/2017.

Waktu untuk klarifikasi dari Tetua Adat Sonakmalela/dari keluarga Cowok 28 - 30 / 09/ 2017.
*
Keluarga Siregar menunggu klarifikasi tgl. 28 - 30 September 2017 dari Pihak Sonakmalela (keluarga besar Cowok), tapi ngga bisa jawab & ngga mau bersedia untuk mencari solusi masalah ke Keluarga Siregar di Minas, Bengkulu. Keluarga Cowok di Minas,Bengkulu dan Bengkalis, Riau tidak kunjung konfirmasi. Si Cowok pun ngga bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini dan memilih ikut Ibunnya/keluarga. Seminggu lebih sejak 28/08/2017 ngga ada jawaban. Itulah alasan Siregar tidak menyebar Undangan. Atas dasar inilah juga Rika membuat Postingan untuk memberitahu teman-temannya.

Lalu karena tidak ada kejelasan, alasan sakit Camer, dll, dan sudah keukeuh untuk lebih baik tidak dilanjutkan, Tika merasa hubungannya ternyata telah berakhir.

Jadi, Curhat di FB 05/10/2017 adalah pemberitahuam utk terakhir kalinya & hanya itu di dalam postingan di Medsos yg berisi telah dibatalkan. Kalau ada yang bilang yg Chat adalah Edanya karena Camernya Sakit, sakitnya baru terakhir ini mendekati Hari-H. Sedangkan Chat tgl 24 - 26 / 9/2017.

Jadi, siapa yang benar ?

Terserah pembaca saja. Sebaiknya kebohongan jangan ditutupi dengan kebohongan. Sebaiknya, Pihak Cowok memberi pernyatan, bukan pembelaan dari mereka yg mencela Tika.

Seharusnya lewat 21 Chat itu, Netizen bisa pelajari sikap dan pesan di antara mereka Tika dan Camernya.
Lalu, satu hal lagi. Kami ini, keluarga Siregar, masih tahu adat & tradisi Batak. Sebagai jemaat HKBP tahu persis tempat adat dalam kehidupan berjemaat dan terapannya dalam Adat.

Pernikahan adalah urusan Raja ke Raja, bukan saja antara Tika dan Camer. Siregar sudah tempuh cara klarifikasi untuk menempuh jalan terbaik, tapi Keluarga Besar si Cowok ngga bisa tanggung jawab & tidak pernah ingin memberi jalan keluar. Hubungan Tika & Calon Suami pun menbisu.

Kalau masih meragukan bahwa pembatalan Pernikahan dari Keluarga dan Raja Adat dr Siregar, kami pastikan bahwa kami tahu persis Adat Batak dan hidup di dalamnya dalam urusan apapun khususnya menyangkut perhelatan penting.

Kalau alasan keluarga Cowok (si Camer - sesuai CHAT WA) karena Emas yang dipakai saat Ibadah Janji Nikah (Martuppol) di Gereja setipis Sangge-Sangge, Keluarga Bapauda KANAN SIREGAR bisa membuat lebih dari itu. Tika dan 8 saudaranya yang lain, semua berpendidkkan dan kuliah di Universitas Negeri. Rika tidak melihat acara Martuppol itu sebagai acara pamer Mas, tapi IBADAH untuk memastikan kemantapan hati sepasang calon mempelai itu.

Itulah sebabnya dia tampil sebagaimana adanya keinginannya. Seandainya si Camer menginginkan yang lebih besar dari itu, bukan sombong dan angkuh, juga bisa. Lagi pula, hari gini mana ada anak gadis pakai perhiasan besar-besar dengan gaya yang kampungan ala emak-emak ?

Tapi, semua sudah berlalu. Itulah yang terbaik untuk Tika. Sekali lagi, saat ini, hal ini bukan hal memalukan buat keluarga Rika. Tika hanya ingin berbagi cerita bahwa Perempuan bisa menentukan nasibnya dengan nalar yang jernih. Bila bisa hidup bahagia, kenapa musti memilih hidup susah masuk ke jurang neraka pernikahan yang kelam ?

N.B:

Bila ada yang tersinggung atas penyebutan Punguan Sonakmalela, itu hanya menunjuk pada Keluarga Besar Calon Suami Rika untuk urusan adat & pernikahan saja, yakni rencana nikah (parbogason) Tika & (mantan) calon suaminya, bukan untuk hal lain.

Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Marwah Adat kita lebih besar dari kasus ini.

Horas.

Menjuah-juah."


Walau berita ini sudah melebar (Viral), Belum ada pihak keluarga calon suami Tika Siregar yang dapat dikonfirmasi maupun klarifikasi mengenai peristiwa ini.


LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI




Penulis    : tagor
Editor      : tagor

1 komentar:

  1. Makana, molo nga masalah nabalga unang di pamasuk tu media sosial.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.