Luncurkan Buku, Politisi Senior PDI-P Puji Jokowi
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Politisi Senior PDI-P Sidarto Danusubroto meluncurkan buku 'Jalan Terjal Menuju Perubahan' di Jakarta, Minggu (12/6/2016).
Dalam buku tersebut, Sidarto menceritakan pengalaman dan pemikirannya mulai dari saat ajudan Presiden Soekarno hingga menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Joko Widodo.
Sidarto mengaku dalam salah satu bagian bukunya menulis mengenai sosok Joko Widodo yang mampu melakukan perubahan ke arah lebih baik.
"Dengan leadership Jokowi, beliau sosok sederhana jujur dan mampu melawan kemapanan," kata Sidarto di sela-sela peluncuran bukunya.
Sidarto misalnya menulis mengenai Jokowi yang kerap langsung datang kelapangan untuk membuat birokrasi yang selama ini berada di zona nyaman bisa bekerja sungguh-sunguh.
Sidarto juga menulis bagaimana Jokowi berani membubarkan PT Petral, membenahi dwelling time atau waktu tunggu di pelabuhan, bertindak tegas kepada PT Freeport, dan menghukum pencuri ikan di laut Indonesia.
"Kita butuh orang yang berani menabrak kenyamanan seperti Pak Jokowi," kata Sidarto.
Mantan Anggota DPR ini tak menampik bahwa sudah bermunculan sosok yang berani dan membawa perubahan di berbagai daerah. Salah satunya, adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama alias Ahok.
"Kita butuh Walikota Risma di Surabaya, kita butuh yang dijakarta (Ahok) terus terang saja saya bilang begitu, kita butuh Kang Yoto Bodjonegoro, di Bantaeng (Nurdin Abdullah), di Bayuwangi (Abdullah Azwar Anas)," ucap Sidarto.
Namun di daerah-daerah lain, Sidarto melihat belum banyak perubahan yang terjadi. Justru banyak kepala daerah yang terjerat kasus korupsi APBD.
"Padahal kalau punya tokoh semacam Jokowi di daerah 40-50 saja Indonesia bisa berubah," ucap dia.
Editor : tagor
Sumber : kompas
Dalam buku tersebut, Sidarto menceritakan pengalaman dan pemikirannya mulai dari saat ajudan Presiden Soekarno hingga menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Joko Widodo.
Sidarto mengaku dalam salah satu bagian bukunya menulis mengenai sosok Joko Widodo yang mampu melakukan perubahan ke arah lebih baik.
 |
| Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sidarto Danusubroto, saat ditemui seusai menjadi narasumber dalam diskusi publik mengenai HAM di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/8/2015). |
Sidarto misalnya menulis mengenai Jokowi yang kerap langsung datang kelapangan untuk membuat birokrasi yang selama ini berada di zona nyaman bisa bekerja sungguh-sunguh.
Sidarto juga menulis bagaimana Jokowi berani membubarkan PT Petral, membenahi dwelling time atau waktu tunggu di pelabuhan, bertindak tegas kepada PT Freeport, dan menghukum pencuri ikan di laut Indonesia.
"Kita butuh orang yang berani menabrak kenyamanan seperti Pak Jokowi," kata Sidarto.
Mantan Anggota DPR ini tak menampik bahwa sudah bermunculan sosok yang berani dan membawa perubahan di berbagai daerah. Salah satunya, adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama alias Ahok.
"Kita butuh Walikota Risma di Surabaya, kita butuh yang dijakarta (Ahok) terus terang saja saya bilang begitu, kita butuh Kang Yoto Bodjonegoro, di Bantaeng (Nurdin Abdullah), di Bayuwangi (Abdullah Azwar Anas)," ucap Sidarto.
Namun di daerah-daerah lain, Sidarto melihat belum banyak perubahan yang terjadi. Justru banyak kepala daerah yang terjerat kasus korupsi APBD.
"Padahal kalau punya tokoh semacam Jokowi di daerah 40-50 saja Indonesia bisa berubah," ucap dia.
Editor : tagor
Sumber : kompas
Tidak ada komentar