Adat Batak Memberangkat Putri Ke Pernikahan dalam Sebuah Lagu
LINTAS PUBLIK – SIMALUNGUN, Ketika orang tua akan memberangkatkan putrinya menuju pernikahan dalam adat batak memiliki acara yang teristimewa dan khusus. Acara ini dibalut keharuan, karena seorang ayah dan ibunya biasanya akan menyampaikan pesan kepada putrinya.
Pesan inilah yang biasa disebut pasahaton (menyampaikan ) Ulos Hela. Ulos ini di berikan kepada sepasang pengantin yang sedang melaksanakan pesta adat yang di sebut dengan Ulos Hela.
Pemberian ulos Hela memiliki makna bahwa orang tua pengantin perempuan telah menyetujui putrinya di persunting atau di peristri oleh laki-laki yang telah di sebut sebagai “Hela” (menantu). Pemberian ulos ini selalu di sertai dengan memberikan mandar Hela (Sarung Menantu) yang menunjukkan bahwa laki-laki tersebut tidak boleh lagi berperilaku layaknya seorang laki-laki lajang tetapi harus berperilaku sebagai orang tua. Dan sarung tersebut di pakai dan di bawa untuk kegiatan-kegiatan adat.
BACA JUGA Karena Baju Najwa Shihab, Orang Batak Inginkan Baju Ulos Mendunia
Acara kali ini, Keluarga ID. Sitio dan Alm. St. S. Br. Sinaga memberangkatkan Putrinya, yang dilaksanakan di Bangun Bolak kecamatan Panei Kabupaten Simalungun. Adapun putrinya itu adalah Elverida Sitio yang menikah dengan Rohendi Lamlon Silimbong dari Bengkulu Utara putra dari Almarhum K. Limbong dan R. Br. Sitio. Sebelum acara adat dimulai kedua pengantin di berkati dalam pernikahan kudus di gereja HKBP Simatin III Huta Simantin kecamatan Panei kabupten Simalungun Sumatera Utara, Sabtu (29 2/2016).
Dalam acara ini cukup menarik, karena Anak –anak ID. Sitio sudah semua berumah tangga, disebutlah ID. Sitio dalam adat Batak Saur Matua . Sehingga karena senang dan bangganya kepada anak-anaknya, ID. Sitio pun memberikan Ulos Hela kepada Putra laki-lakinya yang tertua didampingi anak laki-laki lainnya beserta istrinya. Disinilah generasi selanjutnya diambil (diberikan) kepada anaknya Dayan F. Sitio, ST bersama istrinya A. Hutahean, SE untuk ambil bagian memberikan Ulos Hela itu bertanda kebagiaan dan Cinta kasih mewakili orang tua mereka (ID. Sitio).
“Kami semua berbahagia, semoga kalian tidak akan terpisahkan, Jadilah keluarga yang takut akan Tuhan, Tuhan memberkati kalian berdua, ”kata Dayan Sitio berbahasa batak dan menyampaikannya sambil menyanyikan lagu batak yang memberangkatkan seorang putri kesayangan.
LIHAT VIDEO https://youtu.be/LEO8xdYTufw )
Perlu diketahui ID. Sitio memiliki 5 orang anak, 3 putra dan 2 putri. Anak Pertama Helen Br. Sitio, AMK menikah dengan Tagor Sitohang, SH memiliki 3 putri dan 1 putra. Anak kedua Dayan Fredo Sitio, ST menikah dengan Anita Br.Hutahaean, SE. Anak ketiga Ronal Sitio menikah dengan M. Br. Girsang memiliki 1 putra dan 1 putri. Anak ke Empat Elverida Sitio menikah dengan Rohendi Lamlot Limbong, dan Ke Lima Erik Sitio, SH menikah dengan Helen F. Hutagalung, AM. Kep. Demikianlah kebahagiaan dan kebanggan orang batak bila menikahkan putrinya, apalagi kalau orang tuanya sudah saur matua (dapat menikahkan semua putra dan putrinya) tercapailah generasi selanjutnya, “Horas ma Di Hita saluluhtna,”ujar ID, Sitio memberi sambutan kepada ribuan undangan yang memadati acara pesta itu.
Laporan : tagor
Pesan inilah yang biasa disebut pasahaton (menyampaikan ) Ulos Hela. Ulos ini di berikan kepada sepasang pengantin yang sedang melaksanakan pesta adat yang di sebut dengan Ulos Hela.
Pemberian ulos Hela memiliki makna bahwa orang tua pengantin perempuan telah menyetujui putrinya di persunting atau di peristri oleh laki-laki yang telah di sebut sebagai “Hela” (menantu). Pemberian ulos ini selalu di sertai dengan memberikan mandar Hela (Sarung Menantu) yang menunjukkan bahwa laki-laki tersebut tidak boleh lagi berperilaku layaknya seorang laki-laki lajang tetapi harus berperilaku sebagai orang tua. Dan sarung tersebut di pakai dan di bawa untuk kegiatan-kegiatan adat.
BACA JUGA Karena Baju Najwa Shihab, Orang Batak Inginkan Baju Ulos Mendunia
Acara kali ini, Keluarga ID. Sitio dan Alm. St. S. Br. Sinaga memberangkatkan Putrinya, yang dilaksanakan di Bangun Bolak kecamatan Panei Kabupaten Simalungun. Adapun putrinya itu adalah Elverida Sitio yang menikah dengan Rohendi Lamlon Silimbong dari Bengkulu Utara putra dari Almarhum K. Limbong dan R. Br. Sitio. Sebelum acara adat dimulai kedua pengantin di berkati dalam pernikahan kudus di gereja HKBP Simatin III Huta Simantin kecamatan Panei kabupten Simalungun Sumatera Utara, Sabtu (29 2/2016).

“Kami semua berbahagia, semoga kalian tidak akan terpisahkan, Jadilah keluarga yang takut akan Tuhan, Tuhan memberkati kalian berdua, ”kata Dayan Sitio berbahasa batak dan menyampaikannya sambil menyanyikan lagu batak yang memberangkatkan seorang putri kesayangan.
LIHAT VIDEO https://youtu.be/LEO8xdYTufw )
Perlu diketahui ID. Sitio memiliki 5 orang anak, 3 putra dan 2 putri. Anak Pertama Helen Br. Sitio, AMK menikah dengan Tagor Sitohang, SH memiliki 3 putri dan 1 putra. Anak kedua Dayan Fredo Sitio, ST menikah dengan Anita Br.Hutahaean, SE. Anak ketiga Ronal Sitio menikah dengan M. Br. Girsang memiliki 1 putra dan 1 putri. Anak ke Empat Elverida Sitio menikah dengan Rohendi Lamlot Limbong, dan Ke Lima Erik Sitio, SH menikah dengan Helen F. Hutagalung, AM. Kep. Demikianlah kebahagiaan dan kebanggan orang batak bila menikahkan putrinya, apalagi kalau orang tuanya sudah saur matua (dapat menikahkan semua putra dan putrinya) tercapailah generasi selanjutnya, “Horas ma Di Hita saluluhtna,”ujar ID, Sitio memberi sambutan kepada ribuan undangan yang memadati acara pesta itu.
Laporan : tagor
Tidak ada komentar