Header Ads

Ini Penjelasan PLN Terkait Pengaruh Pemadaman ke Wilayah Lain

LINTAS PUBLIK - MEDAN,  GM PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, Sugiyanto mengatakan, sistem kelistrikan yang ada di Sumbagut jaringannya sudah interkoneksi.
Sehingga bila terjadi sesuatu pada pembangkit berakibat pada pembangkit lainnya yang masih dalam satu sistem.

"Listrik ini kan sambung menyambung. Dari Aceh sampai ke Sumut ini kan sudah satu sistem atau satu jalur. Jadi begitu di sini terjadi sesuatu, dampaknya bisa sampai di Aceh. Kalau di Aceh juga terjadi sesuatu dampaknya juga sampai di sini (Sumut). Sistem listrik kita sudah interkoneksi," katanya saat dikonfirmasi www.tribun-medan.com, Senin (18/1/2016) sore.

Api dari kayu membakar SUTT di Sicanang, Belawan, Sabtu sore (18/12/2016)
Api dari kayu membakar SUTT di Sicanang, Belawan, Sabtu sore (18/12/2016)
Sugiyanto mengibaratkan jaringan transmisi (kabel SUTET) yang terbakar di Belawan sebagai urat nadi pada manusia. Sedangkan setrum adalah darah manusia, serta pembangkit adalah jantung manusia.

"Jadi begitu urat nadi utama pada manusia putus, jantung nggak akan normal karena darah yang dipompa nggak ada. Akibatnya seperti itu kan orangnya bisa kolaps. Nah, sama seperti listrik interkoneksi juga begitu. Nggak bisa dipisah-pisahkan," terangnya.

Pada kelistrikan Sumbagut, disebut Sugiyanto, ada juga sistem kelistrikan yang tidak interkoneksi. Namun, itu adanya di pegunungan-pegunungan wilayah Aceh.

"Tapi ini skala kecil, misalnya pemakaian satu mesin genset untuk menerangi satu desa.Ini pun juga punya kelemahan, begitu mesin utamanya mati, maka satu desa listriknya mati. Sedangkan, kalau interkoneksi, seperti tadi malam misalnya ketika mesin di Belawan mati semua, maka pembangkit yang di Arun (Aceh) memasok ke Sumut, sehingga beberapa wilayah bisa menyala secara bergilir," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Humas PLN Sumut akhirnya memberi keterangan dan kronologis padamnya arus listrik di Kota Medan dan sebagian kabupaten Deliserdang serta wilayah lainnya di Sumut kepada Humas Polda Sumut.

Dihimpun www.tribun-medan.com dari Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Helfi menyebut, awal padamnya arus listrik pada tanggal 17 Januari 2016 pukul 18.30 WIB akibat transmisi Belawan ke Binjai mengalami gangguan.

"Kabel tegangan tinggi 150 kV putus akibat kebakaran satu pabrik kayu PT Canang Indah yang ada di bawah kabel SUTT. Akibat putusnya kabel, seluruh pembangkit di Belawan yang sedang beroperasi sekitar 400 MW berhenti operasi secara tiba-tiba. Ini turut berdampak pada pembangkit lainnya yang tidak bisa memikul beban seluruh sistem, sehingga mengakibatkan padam di sebagian besar sumatera utara. Sedangkan beban puncak saat kejadian diperkirakan sebesar 1680 MW," sebut Helfi Assegaf melalui siaran persnya yang diterima wartawan.


Editor    : tagor
Sumber : tribunmedan

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.