Header Ads

Aneh, Ada Bangunan Mewah Diduga Berdiri di Lahan Milik Pemko Siantar

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Aset yang diduga milik Pemko Pematangsiantar dengan mudahnya beralih ke tangan pribadi.

Hal itu dapat dilihat didaerah Rambung Merah, Jalan H Ulakma Sinaga Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, berpuluh-puluh tahun,tanah yang pernah dikelola Pemko Pematangsiantar, kini telah berdiri sebuah bangunan permanen.

Akibatnya,lokasi yang pernah dijadikan pasar pagi ini di Tahun 1960-1980, menyontak keheranan dari masyarakat setempat,terutama yang memang kelahiran di daerah tersebut.
Inilah lokasi yang dulunya Pasar Pagi kini berdiri bangunan rumah mewah
Seperti yang diungkapkan masyarakat,yang identitas minta dirahasiakan mengatakan bahwa lokasi tersebut yang berseberangan dengan jalan,dulunya tempat pasar pagi.

Dimana,pada tahun 1960-1980, lokasi tersebut merupakan primadona masyarakat sekitar dalam memperjual belikan barang dagangannya.

"Ini dulunya adalah pasar pagi,bahkan para pedagang disini selalu dikutip retribusinya oleh pangulu dulu,"ujar bapak ini yang merupakan kelahiran Rambung Merah,Senin (18/1/2016)

Bapak ini mengenang,bahwa awal lokasi itu dijadikan Pasar Pagi,karena sudah padatnya lokasi Pasar Pagi induk,yang sekarang menjadi perempatan lampu merah.

"Perempatan lampu merah itu dulunya pasar pagi,karena sudah padat,makanya dipindah sebagian ke lokasi ini,"jelasnya.

Namun,seiring berkembangnya alat transportasi darat dan dibangunnya Terminal Parluasaan,daya tarik lokasi tersebut kian memudar,dan kelamaan ditingglakan pedagang.

"Karena sudah banyak angkutan darat pada tahun 1980,masyarakat tidak lagi membeli ke pasar pagi.Melainkan langsung ke Parluasaan,apalagi banyak para pedagang eksodus ke sekitaran terminal tersebut,"ujarnya.

Karena sudah paham betul kronologisnya,maka ia mengherankan lokasi tersebut bisa beralih menjadi rumah permanen milik pribadi.

"Sejak tahun1980-2014 lokasi itu kosong,namun tahun 2015,sudah ada pembangunan.Kini rumah itu ditempati marga S******k.Ini yang membuat saya heran,"jelasnya.

Sumber lainnya,nenek yang berusia renta juga mengatakan hal yang sama.Selain lahir di Rambung Merah,nenek ini bahkan pernah menjadi parengge-rengge (pedagang pasar pagi).

Tak jarang,modalnya bertahan hidup,berasal dari jualannya yang ia "pamerkan" dilokasi tersebut.
"Dulu saya jualan sayur-sayuran,jengkol,ubi "ujarnya nenek tersebut.

Mengiyakan,dengn sumber pertama tadi,nenek ini juga mengaku bingung,mengapa lahan milik pemerintah bisa berubah milik pribadi.

"Tak tahulah aku adek,apalagi persis dibelakang itu,banyak rumah berdiri.Satu-satunya akses,adalah tanah yang sempat dijadikan Pasar pagi itulah.Adek tengoklah,akses mereka sekarang dari tanah orang,macam mana pula kalau sudah dibangun,"ujar nenek ini dengan logat batak yang sudah diterjemahkan kru lintaspublik.com.


Penulis   : franki
Editor    : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.