Header Ads


Luhut: Pilkada Serentak Lancar, Kita Matang Berdemokrasi

LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Tanah Air berlangsung aman dan tertib. Ini menunjukkan kematangan demokrasi di Indonesia.

Luhut: Pilkada Serentak Lancar, Kita Matang Berdemokrasi
"Tadi saya lihat cukup bagus, ini belum final, tapi laporan yang saya terima rata-rata (partisipasi masyarakat) 70 persen. Saya terima laporan di Papua malah 90 persen," ujar Luhut dalam jumpa pers di Restoran Telaga Sampireun, Tangerang, Banten, Rabu (9/12/2015) siang.

Dijelaskan Luhut, proses pemungutan suara di Indonesia bagian timur sudah selesai. Dia mendapatkan laporan, partisipasi masyarakat di Papua sekitar 85-90 persen.

"Di daerah Papua yang tadinya kita pikir mungkin ada sedikit gangguan, ternyata tidak, di Fak-Fak juga aman, di Maluku Utara juga bagus, kemudian di Timur Tengah Utara juga tidak ada masalah, di Palangkaraya tidak ada masalah. Jadi sampai jam siang ini belum ada masalah," papar Luhut.

Pelaksanaan Pilkada di Poso menurut Luhut juga aman terkendali. Memang daerah tersebut diawasi ketat oleh aparat Polri-TNI karena khawatir ada ancaman-ancaman dari kelompok bersenjata, khususnya kelompok Santoso.

"Tadi kita tanya, di Poso tidak ada masalah. Kita terus terang, jujur, semua sekarang kita siaga satu. Kita monitor dengan baik," ucapnya. Pilkada diaerah Tangsel yang dipantau langsung purnawirawan jenderal TNI ini juga berlangsung kondusif.

Luhut sendiri mengaku kaget pilkada di Tangsel berlangsung tertib. Padahal dirinya memantau langsung daerah itu karena dinilai rawan potensi konflik.

"Saya juga tadi kaget, kita pikir sampai 35 negara dibagi 3 kelompok meninjau di sini (Tangsel), ternyata baik. Tadi kita pikir persaingan paling keras di sini," ucapnya.

Luhut menilai, kondusifnya pelaksanaan pilkada serentak di Tanah Air tak lepas dari kesiapan Polri-TNI serta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dia sendiri pagi tadi memuji Crisis Center di Polri yang sigap mengawasi jalannya pesta demokrasi ini.

"Saya kira ini peranan semua, terpadu, sangat baik. Polri-TNI memainkan peran dengan baik. Ramalan-ramalan yang dibuat Polri tentang daerah rawan menjadi sangat penting. Pengamanan-pengamanan bisa dilakukan terpadu. TNI mem-backup lebih dari 11 ribu personel. Pengamanan di daerah rawan jadi efektif. Bawaslu juga KPU memainkan peran dengan baik," papar Luhut.

"Ini menunjukkan kematangan kita berdemokrasi, juga menunjukkan bahwa semua perencanaan, persiapan dan pelaksanaan yang dilakukan pemerintah berjalan baik. Aspek logistik, dan lain-lain, semua tidak ada masalah," sambungnya.

Luhut pun meminta agar Polri-TNI terus melakukan pengawasan hingga proses pilkada serentak di Tanah Air selesai. Aparat diminta tidak lengah sedikit pun agar semua berjalan baik. Dia meminta siapapun pihak yang curang di pilkada, seperti melakukan politik uang, ditindak sesuai hukum.

"Sampai hari ini kita belum mendapat laporan yang ada buktinya (politik uang). Tapi kalau nanti ada, akan ditindak," sebut Luhut. Dia berharap semua pihak bisa bekerja sama mengawal pilkada ini tetap bersih dan demokratis.

"Saya berharap kita semua bisa bekerjasama. Tidak semua bisa dilakukan pemerintah sendiri kalau kita ingin negeri kita tidak seperti di daerah lain yang kacau balau," imbuhnya.

Sebelumnya, Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah juga menyatakan hal yang sama. Pilkada serentak di 264 daerah berlangsung secara kondusif. Tidak ada kejadian luar biasa yang mengganggu pesta demokrasi ini.


Editor: tagor
Sumber: detik

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.