Header Ads

KPUD Siantar Salah Menganggarkan

LINTAS PUBLIK - SIANTAR, KPUD Siantar mengaku mengalami kekurangan uang dalam membayar pelaksanaan cek kesehatan pasangan calon walikota/wakil walikota di RSUD Djasamen Saragih beberapa waktu lalu. Terjadinya kekurangan ini, karena KPUD Siantar tidak tepat dalam merincinya.

Sehingga, KPUD Siantar memutuskan mengajukan penambahan anggaran kepada Pemko Pematangsiantar.

Sekretaris KPU Kota Siantar, Hermanto Panjaitan mengatakan KPU menghabiskan biaya untuk cek kesehatan calon senilai Rp 168.911.000.

"Biaya yang habis untuk cek kesehatan ini melewati ekspektasi kita, bayangkan awalnya kita menganggarkan Rp. 2 juta percalon. Paslonya 18 jadi totalnya yang kita sediakan Rp 36 Juta , eh rupanya biaya seluruhnya Rp 168.911.000," ucap Hermanto, Kamis (13/8/2015) sekira pukul 11.00 WIB

Ia mengatakan untuk menutupi biaya ini mereka sudah mengajukan biaya tambahan kepada pemerintah Kota Siantar.

"Kekurangan biaya ini sudah kita sampaikan melalui surat kita kepada  walikota, Sekda dan pengelola anggaran kota Pematangsiantar. Kiranya mereka segeralah mereka membantu kita, karena kita yakin mereka baik," ujarnya.

Menurutnya besarnya biaya kesehatan ini, karena adanya dokter yang didatangkan dari luar kota untuk memeriksa calon.

"Dari surat  tagihan yang disampaikan oleh IDI Siantar, disebutkan bahwa mereka mendatangkan dokter dari provinsi untuk memeriksa calon karena mereka tidak punya tenaga ahlinya di Siantar ini," ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Ir.Adiaksa Purba membenarkan bahwa KPUD Siantar mengajukan penambahan anggaran ke Pemko Pematangsiantar.

"Memang benar, mereka (KPUD Siantar) mengajukan penambahan anggaran. Terkait rinciannya, sudah ada di meja saya," ucap Adiaksa seraya mengatakan bahwa anggaran Pilkada Siantar merupakan hibah, sehingga sifatnya fleksibel.




Penulis            : franki
Editor              : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.