Header Ads



Anggota DPRD Siantar Kunker atau Liburan Ke Bali?


LINTAS PUBLIK - SIANTAR,  Seluruh anggota DPRD Kota Pematangsiantar rame-rame berangkat ke Provinsi Bali dalam rangka Kunjungan kerja (kunker) selama 4 hari. Hal itu dibenarkan Sekretaris Dewan Mahadin Sitanggang,SH,Senin (08/06/2015).

ilustrasi

Menurut Mahadin, kunjungan kerja tersebut merupakan usulan masing-masing komisi pada bulan Mei 2015 lalu. "Pada bulan Mei lalu, komisi mengusulkan kunjungan kerja kepada pimpinan DPRD,hanya saja di bulan itu,anggota dewan dipadatkan pembahasan LKPJ T.A 2014 dan LKPJ AMJ Walikota periode 2010-2015,sehingga dilakukan penjadwalan ulang,"kata Mahadin. BACA JUGA  DPRD Siantar “Plesiran" ke Bali

Sesuai dengan surat perintah tugas yang ditandatangani Ketua DPRD Kota Pematangsiantar,Komisi I dan III, anggota DPRD berangkat ke Kota Denpasar Provinsi Bali yang dijadwalkan tanggal 9 - 12 Juni Tahun 2015. 

"Kunker itu dalam rangka menggali informasi yang sebanyak-banyaknya tentang kependudukan, pencatatan sipil dan pengelolaan pemerintahan daerah kota, ikut juga 2 wakil ketua ,"tuturnya.

Selain ke Denpasar,Komisi II melakukan kunker ke kabupaten Badung Provinsi Bali. "Kunker ke kabupaten Badung itu dalam rangka pengelolaan pemerintahan daerah dan perkembangan pendidikan kabupaten Badung yang cocok untuk kota Pematangsiantar,"tukasnya.

Di tempat terpisah kabag keuangan DPRD Wanden Siboro mengatakan anggota dewan yang berangkat kunker tersebut mendapat Rp 1,2 juta per hari.

"1,2 juta per hari itu merupakan uang saku, uang transport selama berada di daerah tersebut,"kata wanden sembari menjelaskan bahwa uang tiket pesawat dirembursh terpisah.

Sebelumnya, Keberangkatan 30 anggota DPRD Siantar ke Provinsi Bali dalam rangka kunjungan kerja, mendapat kecaman dari Ketua Forpera (Forum Peduli Rakyat Siantar-Simalungun) Samsudin Harahap. Dirinya menyebutkan bahwa kunker tersebut diduga hanya plesiran atau hanya jalan-jalan saja. Bahkan kunker ini, diduga merupakan hadiah Walikota Hulman Sitorus,yang mana DPRD Siantar telah usai membahas LKPJ T.A 2014 dan LKPJ AMJ Walikota Periode 2010-2015.

 " Kunker DPRD ini,diduga hadiah dari Walikota, karena telah membahas LKPj T.A 2014 dan LKPJ AMJ Walikota dengan lancar dan sukses. Yang mana rekomendasinya tidak menggigit,"kata Samsudi.

Lanjut Samsudin, adapun pecah-pecah kaca saat pembahasan di Pansus hanya merupakan sandiwara untuk mengelabui rakyat. "Sangat aneh di DPRD kota Siantar, semua menuju ke Bali. Padahal provinsi Bali bukan sebuah pusat pemerintahan yang harus dijadikan contoh. Provinsi Bali yang kita ketahui, adalah tempat pariwisata, jadi dugaan kita mereka kesana mau plesiran saja,"ucapnya heran.
 








Penulis           : franki

Editor             : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.