Walikota Sebut Revolusi Makanan Perlu Dilakukan
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Bangsa yang cerdas dan kuat sangat ditentukan oleh faktor kesehatan serta kecukupan gizi yang baik. Karena sangat tidak masuk akal, jika kita mengharapkan generasi bangsa ini berkualitas tetapi tidak memperhatikan kecukupan gizi anak-anak kita.
“Perlu saya ingatkan, bahwa menurut sebuah hasil penelitian, kira-kira 7 dari 10 anak di Indonesia tidak beres sarapan paginya,” ujar Walikota Pematangsiantar Hulman Sitorus SE, dalam sambutannya saat membuka acara Seminar Sehari Bersama Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi, Jumat (17/4) di Hotel Sapadia.
Menurut Walikota, gizi yang cukup untuk kebutuhan nutrisi seorang anak, bukan harus yang mahal-mahal, tetapi disesuaikanlah dengan kondisi yang ada. Masalahnya, kita sulit untuk membiasakan pola makan yang teratur dan sehat. Artinya, sejak dini kita sebagai orang tua harus membiasakan agar generasi kita sehat, sehingga kelak memiliki kecerdasan dan integritas serta memiliki daya saing tinggi.
“Untuk itu kita harus lakukan revolusi makanan,” Tegasnya
Penegasan Walikota ini juga diamini Prof.Dr.Albiner Siagian (Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan).
Dalam makalahnya bertopik Investasi Gizi Untuk Pengembangan SDM, ditegaskannya bahwa titik berat pembangunan adalah pembangunan ekonomi dan peningkatan SDM. Indikator keberhasilan pembangunan manusia adalah indeks pembangunan manusia, indeks daya saing dan indeks pembangunan kesehatan masyarakat.
Dalam rangka itu, katanya, diperlukan manusia yang sehat. Sehat dalam hal ini, mensyaratkan kondisi baik fisik maupun mental yang prima untuk dapat hidup secara produktif. Oleh karena itu, sehat secara fisik berarti tubuh bugar dan produktif.
“ Untuk sehat, salah satu syaratnya adalah status gizi yang baik,”tegasnya.
Dalam kegiatan yang digelar oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kota Pematangsiantar ini, juga menghadirkan pembicara lainnya, yakni: Dr.Sahat Situmorang, Sp.PD (Dokter RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar) dengan topik Resiko Kardiometabolik dan Pencegahan Diabetes serta Novriani Tarigan,M.Kes (Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Medan) dengan topik Healty Sport with Smart Nutrition.
Dalam sambutannya, Ketua Persagi Kota Pematangsiantar, Renasti Bakkara, SKM menjelaskan bahwa kegiatan ini juga dihadiri peserta dari sejumlah daerah lainnya di Sumatera Utara, seperti Simalungun, Tebing Tinggi, Asahan, Tanjung Balai, Tapanuli Utara dan lain-lain.
Turut hadir pada kegiatan ini, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pematangsiantar Ny.Rusmiati R Sitorus br Pardosi bersama pengurus lainnya, pimpinan RSUD dr. Djasamen Saragih yang diwakili dr.Maya Damanik, serta para kepala Puskesmas, pegawai Dinas Kesehatan serta warga masyarakat yang merupakan kader-kader kesehatan di kecamatan dan kelurahan (*/Fra)
“Perlu saya ingatkan, bahwa menurut sebuah hasil penelitian, kira-kira 7 dari 10 anak di Indonesia tidak beres sarapan paginya,” ujar Walikota Pematangsiantar Hulman Sitorus SE, dalam sambutannya saat membuka acara Seminar Sehari Bersama Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi, Jumat (17/4) di Hotel Sapadia.
![]() |
Hulman Sitorus, SE walikota Pematangsiantar. |
Menurut Walikota, gizi yang cukup untuk kebutuhan nutrisi seorang anak, bukan harus yang mahal-mahal, tetapi disesuaikanlah dengan kondisi yang ada. Masalahnya, kita sulit untuk membiasakan pola makan yang teratur dan sehat. Artinya, sejak dini kita sebagai orang tua harus membiasakan agar generasi kita sehat, sehingga kelak memiliki kecerdasan dan integritas serta memiliki daya saing tinggi.
“Untuk itu kita harus lakukan revolusi makanan,” Tegasnya
Penegasan Walikota ini juga diamini Prof.Dr.Albiner Siagian (Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan).
Dalam makalahnya bertopik Investasi Gizi Untuk Pengembangan SDM, ditegaskannya bahwa titik berat pembangunan adalah pembangunan ekonomi dan peningkatan SDM. Indikator keberhasilan pembangunan manusia adalah indeks pembangunan manusia, indeks daya saing dan indeks pembangunan kesehatan masyarakat.
Dalam rangka itu, katanya, diperlukan manusia yang sehat. Sehat dalam hal ini, mensyaratkan kondisi baik fisik maupun mental yang prima untuk dapat hidup secara produktif. Oleh karena itu, sehat secara fisik berarti tubuh bugar dan produktif.
“ Untuk sehat, salah satu syaratnya adalah status gizi yang baik,”tegasnya.
Dalam kegiatan yang digelar oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kota Pematangsiantar ini, juga menghadirkan pembicara lainnya, yakni: Dr.Sahat Situmorang, Sp.PD (Dokter RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar) dengan topik Resiko Kardiometabolik dan Pencegahan Diabetes serta Novriani Tarigan,M.Kes (Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Medan) dengan topik Healty Sport with Smart Nutrition.
Dalam sambutannya, Ketua Persagi Kota Pematangsiantar, Renasti Bakkara, SKM menjelaskan bahwa kegiatan ini juga dihadiri peserta dari sejumlah daerah lainnya di Sumatera Utara, seperti Simalungun, Tebing Tinggi, Asahan, Tanjung Balai, Tapanuli Utara dan lain-lain.
Turut hadir pada kegiatan ini, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pematangsiantar Ny.Rusmiati R Sitorus br Pardosi bersama pengurus lainnya, pimpinan RSUD dr. Djasamen Saragih yang diwakili dr.Maya Damanik, serta para kepala Puskesmas, pegawai Dinas Kesehatan serta warga masyarakat yang merupakan kader-kader kesehatan di kecamatan dan kelurahan (*/Fra)
Tidak ada komentar