Aku Ingin Menjadi Kabut Pagi Untuk Siantarku ( Karya : Satria Chandra Tambunan )
Karya : Satria Chandra Tambunan (2)
Aku tak tahu mengapa
aku merasa agak bingung malam ini
aku melihat lampu-lampu kerucut
dan arus lalu lintas kota siantarku dan warna-warna baru
seolah-olah semua nya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan
Semua nya terasa mesra tapi kosong,
seolah-olah aku merasa diri ku yang lemas
dan bayangan-bayangan yang ada
menjadi puitis sekali dijalan-jalan,
Perasaan sayang yang amat kuat menguasai aku,
aku ingin memberikan suatu rasa cinta pada manusia.
Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa,
pada suatu ketika yang lama telah kita ketahui,
apakah kau masih selembut dahulu
meminta ku meminum susu dan
tertidur lelap sambil membenarkan letak leher kemeja ku,
Kabut tipis pun turun pelan-pelan dilembah kasih,
lembah kasih dikota siantar ku,
kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram,
meresapi belaian angin yang menjadi dingin,
Apakah kau masih membelai ku semesra dahulu,
ketika ku dekap kau dekaplah lebih mesra,
lebih dekat.
Apakah kau masih berkata ku dengar derap jantung mu,
kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinta,
hari pun menjadi malam,
kulihat semua nya menjadi muram,
wajah-wajah yang tak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti,
seperti kabut pagi dikota siantar tercintaku.
Nama : Satria Chandra Tambunan
Status/Pekerjaan : Mahasiswa ( Pendidikan Sejarah FKIP-USI )
Alamat Universitas : Jln.Sisingamangaraja Barat P.Siantar
Tidak ada komentar