Header Ads



Mbok Painem Si Penjaja Kopi Keliling yang Pengin Wong Solo Jadi Presiden

LINTAS PUBLIK-Jakarta,  Merantau ke Ibu Kota dengan harapan bisa menyambung hidup lebih baik, Mbok Painem melakoni peran sebagai penjual kopi keliling. Sehari-hari ia menapaki berpuluh kilometer dari fajar terbit hingga berganti malam di kawasan elite Jakarta.

Tidak peduli betapa lelah yang dirasa dan peluh, tubuhnya terus memapah nampan di atas kepalanya membawa aneka gorengan dan sayur-mayur. Mbok Painem yang usianya sudah 66 tahun ini juga menenteng tas plastik berisi termos untuk menyeduh kopi para pembelinya di kawasan Epicentrum, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (10/5/2014).

"Saya keliling-keliling saja setiap harinya di Epicentrum. Kalau Minggu biasa di dekat Masjid Al-Bakrie Taman Rasuna. Ya alhamdulillah laku-laku saja setiap harinya," tuturnya sambil menyuguhkan kopi instan ke gelas plastik di bawah temaramnya lampu jalanan sambut malam.

Dengan ramah Mbok Painem meladeni permintaan para pembeli yang saat itu mengelilinginya. Sembari berbagi cerita seputar dirinya dengan riang.

"Saya jualan keliling seperti ini sudah lebih dari 20 tahun. Saya nikmati saja, toh ini pekerjaan halal. Untung memang nggak besar tapi tetap patut disyukuri karena cukup," ucapnya bersahaja.

Dirinya begitu ngotot ingin meniti hidup di Jakarta semasa mudanya karena yakin mampu memperbaiki nasib di kampungnya. Perempuan asal Solo ini bahkan lebih memilih membuat KTP domisili Jakarta ketimbang daerah asalnya, meski statusnya musiman.

"Saya sampai buat KTP Jakarta musiman supaya bisa jadi bagian dari sini. Di daerah sana malah nggak punya," imbuhnya sambil tertawa memamerkan giginya yang tampak mulai tanggal satu per satu.

 Bicara soal calon presiden mendatang, Mbok Painem menggantungkan harapan sederhananya. Tanpa bermuluk-muluk, ia hanya menginginkan sang pemangku jabatan nomor satu negeri itu nanti dapat membawa kesejahteraan bagi rakyatnya.

"Ya sejahterakan rakyatnya dengan merata saja sudah cukup. Dan kalau bisa arus urbanisasi ke Jakarta dikurangi secara perlahan agar tidak terlalu padat lagi. Cukup segini saja," lanjut Mbok Painem.

Tanpa sungkan pula dia terus membeberkan siapa calon presiden jagoannya. "Berhubung saya dari Jawa, ya saya ingin presiden yang dari Jawa yang satu daerah dengan saya. Jokowi," ucap perempuan ini lagi-lagi dengan tawa yang mengembang di wajah keriputnya.

Tak peduli siapa saja yang nanti akan dipinang sang capres dari partai bermoncong putih itu, Mbok Painem yakin kalau pilihannya sudah tepat.

"Saya yakin saja karena Jokowi itu orangnya baik banget. Kalau dibilang di sini yang rusak dia tanpa sungkan langsung mendatangi lokasinya. Waktu di Solo juga saya lihat begitu. Makanya dia begitu dekat dengan wong cilik di sana," kata ibu dari dua anak yang kini tinggal terpisah darinya.

Bila Jokowi terpilih jadi presiden, Mbok Painem setuju Wagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) duduk di kursi DKI 1.

"Setuju kalau Pak Ahok yang jadi Gubernur DKI. Malahan kalau bisa jadi wakilnya Jokowi lagi he he he," katanya mengacungkan jempol.DET/t

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.